Archive for October, 2008

h1

Uu Te Ess,,,

October 30, 2008

Ujian Tengah Semester (UTS) udah dateng lagi…cepet bgt rasanya…
Apalagi buat mahasiswa baru kaLi ya…mesti banyak yang biLang ”baru kemaren ospek…eh..sekarang dah ujian…”
Jangankan anak baru, anak lama juga banyak yang ngerasa gitu..hehehe…
Sekarang lagi UTS ni….muLai tanggal 27 Oktober sampe 7 November 2008…
Banyak haL lucu deCh kaLo lagi ujian…
Mbak ma maz yang sekarang ini udah pada lulus pasti inget bgt donk gmn suasana ujian…
muLai dari heboh pinjem catetan, ngantri di fotocopyan, N ribut waktu ujian… ^_^
ga beda jauh dari tahun2 duLu…
sebeLum masuk ke ruang panas alias ruang ujian, ribut deCh di depan kelas…sambil komat – kamit ngapalin materi…ada yang ngangguk2 tanda dia ngerti..ada yang geleng2 kepala dan mukanya stress gara2 ga ngerti apa yg mereka pelajari….suasana gini jelas bgt terlihat dari eXpresi MaBa…sedangkan yang MaLa alias mahasiswa lama terlihat lebih kaLem N lebih tenang…makLum lah…udah berpengalaman….o iya…ga boLeh ketinggaLan….keLompok mahasiswa yang bikin strategi pas ujian…huehehheehee..
udah ga asing lagi doNk…muLai dari posisi sampe bikin contekan keciL…
Nah….pas ujian….banyak dech tingkahnya…coba perhatiin deCh…ato jangan2 pernah jadi peLaku….??? hehe… peace….(n_n)v
eXpresi pas ujian lucu2…ada yang cemberut gara2 ga bisa ngerjain…ada yang senyum2 ga jelas, ga tau itu senyum karena dia bisa pa nggak…tengok kanan tengok kiri…tukeran jawaban lewat kertas soal…N ijin ke toilet buat buka contekan….
eiiiiits……..ada cara nyontek yang paling canggih masa kini…hehe…
sms temen ato kakak tingkat yang ada di luar N ga ikutan ujian buat ngasih tau jawabannya….N biasanya sms yang dikirim ada perintah ”GPL!!” alias ga pake lama….
hihihihihi….lucu kaLo diliat2….
setelah kLuar dari kelas…ada yang jingkrak2…stay cool….teriak2 karena salah ngisi…ada yang garuk2 kepala..(ga tau emang gatal ato bingung biz ujian)…
mungkin kaLo diinget lagi beberapa tahun ke depan, bakal bikin ketawa sndri….inget jaman dahuLu kaLa….orang biLang si, jaman culun – culunnya….hehehe….
Ada yang pernah masuk kategori orang yang udah disebutin tadi….??
hayooooo…inget2 lagi…… ^_^
doain Kita-Kita ya mbak…maz….
muga2 ujian lancar tanpa hambatan kayak jalan toL….anD moga2 kita dapet niLai bagus ya……….amiiiiiiin……..

h1

Apa sie yang beDa dengan MakRab 2008???

October 30, 2008

Makrab tahun 2008 ni mengusung tema PECTIN’S HIMATETA 2008…artinya process to be contribute integrate and solderate..acara ini dilaksanain tanggal 17-19 Oktober kemaren…lokasinya di BBI tambaksogra…pesertanya mahasiswa baru 2008, sedangkan panitianya THP angkatan 2006-2007…
Peserta yang ikut sebanyak 54 orang….agak disayangkan juga sih…Coz total mahasiswa baru 2008 sebanyak 79 orang….wawh…kaLo diitung2 sih banyak juga yang ga ikut…
Tapi walopun gitu, peserta ma panitia tetep semangat ngejaLanin acara….SEMANGAT!!
Acara makrab diisi dengan pengenalan keorganisasian, kayak HIMATETA dan HMPPI.
Maz Tri Yugo (D’03) juga hadir waktu acara….bikin acara tambah seru pastinya…
Peserta pun antusias dan tertarik, terlihat dari pertanyaan2 yang diajukan peserta pada sesi diskusi…..
Hari kedua makrab, acara diisi dengan outbonD…..waLopun pada waktu itu cuaca lagi ga nentu,,,kadang hujan kadang terang,,,,,tapi outbond tetep dilaksanain dengan penuh suka cita…MaBa juga sangat bersemangat buat ngikutin acara ini….peserta dibagi menjadi kelompok2….dan mereka punya yel2 andalan mereka sendiri…
Out bound dibagi menjadi beberapa pos, yang isinya games2…yang tentunya ada makna dan pelajaran yang bisa diambil donk….tiap pos materinya beda-beda….dan tentunya ada sedikit ”kerjaan” dari panitia…..tugas untuk membawa lumpur dengan tangan nyampai pos berikutnya….ada yang disuruh ngolesin lumpur sawah ke muka…maen kodok2an di kali sambil basah2an… ^__^
Waktu outbond, banyak deCh kejadian yang lucu dan berkesan bagi peserta dan panitia sendiri….
Sorenya, peserta diajak diskusi buat ngetes keaktifan para peserta…N menurut panitia para peserta cukum aktif di dalam diskusi….
maLemnya…acara dilanjutin dengan malam pensi aLias pentas seni….
disitu…peserta ma panitia pada unjuk gigi kebolehan mereka…dari peserta sendiri ada nyanyi pLus jogeD dengan diiringi musik gaLon…(suara gaLon yang ditabuh maksudNya)..ada drama juga….pokokNya ini ajang kreatifitas bgt lah….nah…panitia juga ga mau kaLah donk tentunya….panitia juga ikutan unjuk gigi…nyanyi bo’….udah persiapan bawa keyboard N gitar lagi….keRen mbok….hehehe…….
MaKin maLem makin asyiik…..gitu kata orang…..
Habiz pensi, peserta diistirahatkan….nah…sedangkan yang panitia sibuk nyiapin buat outbond malem…..hmmm….asyik niyh kayaknya….tapi waktu itu abiz ujan N cuaca masih mendung…..tapi panita tetep semangat!!…MaJu TeRuZ PanTanG MunDuR……!!!!
Outbond malem dimulai sekitar jam 1 dini hari…huww….dingiiiiin….
muLai deCh….peserta diberangkatkan satu per satu dengan bekal lilin….suruh jaga amanat gitu…..lilin ga boleh mati….N rute dibagi jadi 2 ni….hmm….”ga mau ah mbak….takuuuuut…”…itu salah satu kutipan dari salah satu peserta cewek….tapi panitia ngeyakinin biar mereka berani jalan…..
tiap rute dibagi menjadi beberapa pos….ada pos organisasi, etika N renungan….eitZzz….ada pos baru lho….namaNya pos BK….pos ini juga yang ngebedain makrab sekarang dengan makrab tahun – tahun lalu….kLo tahun lalu ada tatib…taun ini udah ga dijalanin lagi….
konsep BK disini untuk malakukan pandekatan secara personal ke peserta….tapi ga pake kekerasan lagi kayak di tatib….N yang masuk BK ga semua peserta….tapi Cuma beberapa peserta yang menurut penilaian panitia sedikit ”nyLeneh”….rata2 si kesalahan mereka karena kurang disiplin N terlalu menyepelekan…..nah…yang bertugas di pos BK ini mbak2 N mas2 angkatan 2004….mreka juga berpartisipasi lhooo….
di pos yang terakhir adalah pos renungan….maz Zuhruf yang membimbing dalam renungan ini…walopun kondisi dingin bgt karena kabut turun….tapi acara tetep berjalan dengan baik sampe mereka baLik lagi ke penginapan….
nah paginya….langsung dilanjutin dengan perkenalan semua panitia & angkatan 2005 yang saat itu juga hadir……ada reward buat kelompok terkompak N kreatif juga lhoooo……peserta juga nyampe’in kesan pesan mereka selama mangikuti makrab ini N harapannya ke depan….
dari ketua panitia sendiri menyampaikan pesan buat mereka, yang nantinya bisa jadi bekal mereka selama kuliah nanti…..acara penutupan juga dihadiri ibu Hidayah N ibu Ervina…..tak lupa mereka juga memberikan pesan2 adanya makrab PECTIN’S 2008….

CAYYOOO THP…..!!!!


h1

Pangan Tradisional sebagai Pangan Fungsional

October 27, 2008

Sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan berbagai bangsa untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya pada awalnya berbasis pada sumberdaya alam yang ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita. Mereka telah mempunyai pengalaman panjang dan turun temurun dalam menyeleksi berbagai sumberdaya hayati disekitarnya, yang mereka anggap dan yakini bermanfaat bagi peningkatan kesehatan dan terapi penyakit.

Pangan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat aneka pangan tradisional, seperti tempe, bawang putih, madu, kunyit, jahe, kencur, temu lawak, asam jawa, sambiloto, daun beluntas, daun salam, cincau, dan aneka herbal lainnya. Jamu sebagai racikan aneka herbal berkhasiat sangat popular di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.

Kemajuan iptek pangan dan farmasi yang pesat telah memberikan bukti ilmiah bahwa sebagian besar jenis-jenis pangan yang diyakini nenek moyang kita bermanfaat untuk peningkatan kesehatan dan pengobatan. Sebagain besar zat-zat bioaktif bahan-bahan tersebut juga telah dapat diidentifikasi dan diisolasi.

Kemajuan ini mendorong lahirnya berbagai produk pangan fungsional dengan berbagai klaim khasiat dan manfaatnya. Di masa datang kita tentu tidak ingin menggantungkan diri pada produk pangan fungsional yang diproduksi di mancanegara tetapi bahan bakunya berasal dari kita, atau diproduksi dengan lisensi/paten dari mancanegara padahal komponen bioaktifnya berasal dari sumberdaya hayati pangan kita.

Dalam rangka pengembangan pangan tradisional dengan peningkatan mutu dan keamanannya harus tetap mengacu pada food habbit atau kebiasaan makan, dengan cara; (1) setiap masukan hal-hal baru akan mudah diterima bila ada kesamaan dengan ciri yang telah ada dan (2) atribut yang menjadi ciri pangan tradisional sebaiknya tetap dipertahankan.

Peningkatan mutu, keamanan, dan prestise pangan tradisional dapat dilakukan dengan upaya-upaya : (1) pemilihan bahan mentah yang baik, (2) pemilihan bahan tambahan pangan yang baik, (3) penanganan yang lebih higienis, dan (4) penyajian/penampilan yang lebih menarik.

Pangan tradisional meliputi berbagai jenis bahan pangan sepert;i bahan asal tanaman (kacang-kacangan, sayuran hijau, umbi-umbian, buah-buahan), asal hewani (kerang, ikan, unggas), dan bahan rempah-rempah (jahe, kunyit, ketumbar, salam, sereh, beluntas, sirih, pinang, dll).

Rempah-rempah umumnya mengandung komponen bioaktif yang bersifat antioksidan (zat pencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh), dan dapat berinteraksi dengan reaksi-reaksi fisiologis, sehingga mempunyai kapasitas antimikroba, anti pertumbuhan sel kanker, dan sebagainya.

Dari kelompok bahan pangan rempah-rempah, jahe merupakan komoditi yang paling banyak digunakan. Luasnya penggunaan jahe disebabkan karena aroma yang khas, dapat diterima, dan dinikmasi dalam lauk, kue, manisan, permen, maupun minuman. Secara ilmiah jahe telah diteliti mampu meningkatkan aktifitas salah satu sel darah putih (Zakaria et al., 1999).

Hasil ini mendukung data empiris yang dipercaya masyarakat bahwa jahe mempunyai kemampuan sebagai anti masuk angin, suatu gejala menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang oleh virus (influenza). Jahe juga memiliki aktivitas antioksidan. Studi pada mahasiswa yang diberi minuman jahe menunjukkan adanya perbaikan sistem imun (kekebalan tubuh) (Zakaria et al., 2000).

Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber utama serat makanan, vitamin C, asam folat, karotenoid, flavonoid, dan senyawa-senyawa spesifik lainnya. Semua komponen yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan telah terbukti mempunyai satu atau lebih sifat-sifat. Apabila konsumsi sayuran dan buah-buahan dikombinasikan dengan tambahan konsumsi rempah-rempah yang tinggi kandungan senyawa bioaktifnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa efek sinergis dalam mencegah penyakit degeneratif (jantung koroner, darah tinggi, diabetes, osteoporosis, dan kanker) akan lebih besar.

Saat ini pangan telah diandalkan sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan, pangan harus dapat menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu. Dari sinilah lahir konsep pangan fungsional (functional foods), yang akhir-akhir ini sangat populer di kalangan masyarakat dunia.

Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

Kelompok senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar (karbohidrat, protein, dan lemak) yang terkandung dalam pangan yang bersangkutan, yaitu: (1) serat makanan (dietary fiber), (2) oligosakarida, (3) gula alkohol (polyol), (4) asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA), (5) peptida dan protein tertentu, (6) glikosida dan isoprenoid, (7) polifenol dan isoflavon, (8) kolin dan lesitin, (9) bakteri asam laktat, (10) phytosterol, dan (11) vitamin dan mineral tertentu.

Sejak tahun 1984, pemerintah Jepang telah menyusun suatu alternatif pengembangan pangan fungsional dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologis, agar dapat melindungi tubuh dari penyakit, khususnya penyakit-penyakit degeneratif.

Konsep isson ippin (satu daerah/desa, satu produk), penelitian berkesinambungan, tuntas terfokus pada komoditi unggulan, sistem bimbingan dan pengawasan yang efektif, penjaminan harga, promosi, dan pembentukan image, serta penyertaan dalam paket-paket pariwisata merupakan contoh-contoh strategi yang telah cukup sukses membawa produk-produk pangan tradisional tetap menjadi primadona ditempat asalnya.

Satu fenomena lagi yang tidak lepas dari strategi pengembangan pangan tradisional Jepang adalah pemanfaatan akan keterikatan emosional masyarakat terhadap hasil karya anak bangsa.

Rasa cinta dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat Jepang terhadap produknya sendiri merupakan potensi pasar yang tidak perlu diragukan lagi. Lebih baiknya lagi adalah rasa kepercayaan dan cinta ini dijawab secara gigih oleh pihak produsen untuk menghasilkan produk-produk dengan mutu yang tinggi. Keterikatan inilah yang sulit ditembus oleh pelaku pasar luar negeri, sehingga secara tidak sadar menjadi proteksi alamiah yang sangat efektif.

Dapat kita simpulkan bahwa Indonesia juga mempunyai peluang yang sangat besar untuk mengembangkan produk pangan tradisional dengan berbasis pada sifat-sifat fungsionalnya.

Kita mulai dengan menggalang kerjasama terpadu, tuntas, dan terfokus, sehingga menghasilkan produk-produk yang secara nyata dapat meningkatkan prestise pangan tradisional kita yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan para petani. Dari aspek sosial, bagaimana caranya menumbuhkan rasa cinta dan kepercayaan masyarakat terhadap produksi anak bangsa ? Semoga.

Ardiansyah, mahasiswa Doktoral Laboratorium Nutrisi, Universitas Tohoku, Jepang dan anggota ISTECS chapter Jepang. Email: ardy@biochem.tohoku.ac.jp